Software Defined Network-Based Management for Enhanced 5G Network Services
Perkembangan pesat teknologi komunikasi dan munculnya IoT menghasilkan data dalam jumlah besar sehingga diperlukan jaringan seluler 5G untuk mendukung perkembangan tersebut. 5G menyediakan banyak fitur canggih, namun teknologi ini menghadapi banyak tantangan, sehingga SDN diusulkan sebagai teknologi untuk mengatasinya. Pada arsitektur control plane SDN, penempatan controller dan jumlahnya mempengaruhi kinerja jaringan, sehingga diperlukan simulasi untuk menentukan arsitektur mana yang paling baik untuk digunakan menggunakan emulator Mininet-WIFI. Terdapat 3 jenis Arsitektur Control Plane SDN, yaitu: Centralized Control Plane Architecture, Distribute Control Plane Architecture, dan LC-PD (Logically Centralized-Physically Distributed) Control Plane Architecture. Hasil dari ketiga arsitektur menunjukkan bahwa arsitektur LC-PD memiliki latensi yang lebih rendah dan throughput yang lebih tinggi dibandingkan dengan arsitektur lainnya.
Perkembangan pesat teknologi komunikasi dan munculnya IoT menghasilkan data dalam jumlah besar. Untuk mendukung perkembangan tersebut, diperlukan jaringan seluler 5G. 5G menyediakan banyak fitur komunikasi canggih di telepon seluler. Namun, teknologi ini menghadapi banyak tantangan. Beberapa tantangan 5G yaitu seperti biaya tinggi dalam transisi dari 4G ke 5G, kurang kompatibel dengan generasi ponsel sebelumnya, dan sebagainya. Sehingga SDN diusulkan sebagai teknologi untuk mengatasi tantangan ini. SDN didasarkan pada pemisahan antara control plane dan data plane. Pemisahan ini membantu meningkatkan kemampuan scalability, flexibility, reliability, dan penyederhanaan manajemen jaringan.
Penempatan controller dan jumlah controller yang digunakan dapat mempengaruhi kinerja jaringan. Sehingga diperlukan simulasi untuk menentukan arsitektur control plane SDN mana yang paling bagus. Terdapat 3 jenis Arsitektur Control Plane SDN. Arsitektur pertama yaitu Centralized Control Plane Architecture. Pada arsitektur ini, hanya terdiri dari satu pengontrol tunggal yang digunakan untuk mengelola seluruh jaringan. Arsitektur ini tidak cocok untuk jaringan skala besar dan tidak ada redudansi. Arsitektur kedua yaitu Distribute Control Plane Architecture, yaitu terdiri dari beberapa pengontrol terdistribusi dan jaringannya diatur dalam cluster yang disebut domain SDN. Arsitektur terakhir adalah LC-PD (Logically Centralized-Physically Distributed) Control Plane Architecture, yaitu gabungan dari kedua arsitektur sebelumnya yang mana digunakan control plane yang menggunakan single / multicore controller untuk meningkatkan kinerja jaringan.
Pada simulasinya, digunakan Emulator Mininet-WIFI. Hasil dari ketiga arsitektur menunjukkan bahwa arsitektur LC-PD memiliki latensi yang lebih rendah dan throughput yang lebih tinggi dibandingkan dengan arsitektur lainnya. Hal ini karena pada arsitektur LC-PD setiap switch dihubungkan hanya ke satu controller saja. Sedangkan pada arsitektur distributed, semua switch terhubung ke semua pengontrol. Hal ini membuat connection longer. Sehingga dapat disimpulkan bahwa arsitektur LC-PD lebih baik daripada arsitektur distributed.
Project Author(s)
Zahrina Maryam (23220028)