Mental Condition of Undergraduate Students in Three Countries
Pengolahan dan visualisasi dilakukan pada 969 data responden mahasiswa S1, yang berasal dari Universitas Negeri Malang (Indonesia) sebanyak 331 responden, Universitas Malaya (Malaysia) sebanyak 320 responden, dan Universitas Chulalongkorn (Thailand) sebanyak 318 responden, agar didapatkan beberapa hasil dan kesimpulan yang relevan. Data tersebut diperoleh dari angket yg disebar pada 3 universitas diatas. Angket berisi sejumlah pertanyaan dengan bobot dan jumlah berbeda pada masing-masing aspek. Aspek yang ditinjau terkait kondisi mental mahasiswa diantara nya happiness, forgiveness, positive mental health, humility, dan literacy information self-efficacy. Adapun pemilihan data ini didasari karena adanya hubungan antara kondisi mental dengan tanggung jawab seorang mahasiswa terhadap diri sendiri dan masyarakat
Adapun pendekatan yang dilakukan untuk mendesain dan memvisualisasikan data yaitu, pertama dicari informasi umum dari data, dan ditentukan matriks korelasi antar variabel pada masing-masing aspek serta digunakan factory confirmatory untuk tinjauan lebih lanjut pada aspek, selanjutnya ditentukan distribusi data menggunakan Barchart Menentukan korelasi dan persebaran data antar aspek menggukan scatter, dan ditentukan pengaruh jenis kelamin terhadap 5 aspek serta pengaruh umur terhadap 5 aspek tersebut. Implementasi diawali dengan pengamatan pada setiap variable dalam 5 aspek kemudian diperoleh hipotesis bahwa hubungan antar variabel pada happiness, Positive Mental Health, Humility dan Literacy Information bersifat liniear sementara pada Forgiveness bersifat tidak linear atau berbanding terbalik. Dari hipotesa tersebut, dilakukan pengolahan data dengan pengenalan pada deskripsi umum data diantaranya : rata- rata, median, varian , nilai maksimum, nilai minimum, dan standar deviasi. Selanjutnya digunakan matrik korelasi untuk membuktikan hipotesis. Matriks korelasi digunakan pada 5 aspek untuk ke 3 Negara. Untuk hasil yang lebih akurat digunakan Confirmatory factor analysis pada setiap aspek, diperoleh sejumlah faktor yang mempengaruhi aspek tersebut. Library Factor Analyzer digunakan pada aspek forgiveness dan diperoleh array dari nilai eigen. Dengan nilai eigen lebih dari satu artinya faktor tersebut mempengaruhi aspek. Pada Matriks korelasi antar variable didapatkan bahwa aspek happiness data Malaysia bernilai positif. Nilai yang sama juda didapatkan pada aspek happiness, positive mental health, dan humility dari data ke tiga negara tersebut. Untuk Matriks korelasi aspek literacy information self-efficacy umunya bernilai nol. Untuk meninjau lebih lanjut digunakan Factor analyzer diterapkan pada aspek forgiveness Negara Malaysia dengan plot nilai eigen. Faktor tersebut diuji terhadap semua variabel pada aspek forgiveness membentuk dataframe. Hasil pengujian tersebut untuk nilai uji >0.5 maka didapatkan 5 faktor dengan label mulai dari tidak pemaaaf sampai sangat pemaaf. Pada visualisasi data pertama akan di tampilkan group barchart yang berfungsi untuk membandingkan distribusi data pada kelima aspek antara ketiga negara. Visualisasi data dari masing-masing aspek pada ketiga negara dengan pembobotan menjadi 5 nilai menggunakan Kmeans clustering dengan nilai 1: tidak, 2:kurang, 3:normal, 4:cukup, dan 5:sangat. Selanjutnya ditampilkan plot scatter yang menggambarkan bagaimana hubungan satu aspek dengan aspek lainnya dengan total didapatkan 10 plot hubungan antara satu aspek dengan 4 lainnya. Selanjutnya ditampilkan boxplot dan probability density fubction dari 5 aspek untuk didapatkan pengaruh dari jenis kelamin terhadap distribusi data dari masing-masing aspek. Dan terakhir ditampilakn cat plot dari masing-masing aspek agar dapat dijelaskan pengaruh umur terhadap kelima aspek pada tiap negara . Dari hasil visualisasi data, dapat disimpulkan bahwa persebaran data mahasiswa dengan tingkat aspek yang baik untuk happiness Malaysia, forgiveness Indonesia, positive mental health Malaysia, humility Indonesia, dan literacy information self-efficacy Indonesia. Umur memberikan pengaruh terhadap kelima aspek terutama pada aspek literacy information self-efficacy yaitu semakin tua umurnya semakin tinggi tingkat terhadap aspek tersebut. Gender memberikan pengaruh pada tingkat mental condition untuk kelima aspek pada waria cenderung lebih rendah dibandingkan laki-laki dan perempuan. Hasil korelasi antar aspek yang mempengaruhi kondisi mental mahasiswa menggunakan scatter yaitu positif kecuali dengan aspek humility.
Project Author(s)
Halimul Hakim Khairul (18118033), Debi Amalia Septiyani (18118022), David Agung Immanuel (18118027)