Local Positioning System with IP Based Visualization
Produk ini merupakan suatu sistem positioning yang digunakan untuk mencari posisi target pada ruangan tertutup. Dengan memanfaatkan sensor ultrasonik, produk dapat mendeteksi jarak target dengan cara melakukan sweeping pada sudut 0-180 derajat. Hasil positioning ditampilkan pada web dalam bentuk informasi jarak dan sudut, serta radar chart.
Saat mencari suatu alamat, manusia sering menggunakan GPS sebagai sistem navigasi. Namun, ketika seseorang berada pada suatu tempat tertutup yang ramai dengan banyak ruangan di dalamnya seperti mall, kampus, dan Rumah Sakit, GPS tidak dapat digunakan untuk menemukan lokasi, sehingga seseorang dapat tersesat. Oleh karena itu muncullah solusi produk navigasi lokal yang disebut Local Positioning Sistem (LPS). LPS bekerja dengan mendeteksi posisi target di dalam ruangan tertutup. Target utama dari sistem LPS adalah pengguna smartphone. Hasil dari deteksi target ini ditampilkan pada halaman web. Untuk membuat sistem ini, terlebih dahulu dilakukan prototyping dengan menyederhanakan spesifikasi. Target prototyping adalah objek tanpa identifikasi. Hasil deteksi prototyping juga ditampilkan pada halaman web. Secara umum, sistem ini dapat digunakan sebagai alat navigasi atau monitoring. Pada produk ini, pendeteksi jarak yang digunakan adalah sensor ultrasonik HC-SR04 yang digerakkan dengan micro servo untuk melakukan sweeping. Mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino UNO R3, sedangkan komputer server yang digunakan adalah Raspberry Pi 4 dengan framework yang dipilih adalah Flask Web. Komunikasi serial antara Arduino dan Raspberry Pi menggunakan USB. Hasil yang didapatkan dari proyek ini adalah produk berhasil mendeteksi posisi target pada sudut tertentu yang hasilnya ditampilkan pada web seperti pada gambar di atas. Selain informasi sudut dan jarak, ditampilkan pula radar chart sehingga tampilan web lebih intuitif bagi pengguna. Untuk pengembangan lebih lanjut, sensor ultrasonik dapat diganti dengan antena array untuk mendeteksi target karena sensor ultrasonik sangat terbatas dan tidak terlalu akurat. Selain itu dapat ditambahkan identifikasi berbasis WiFi untuk membedakan target satu dengan yang lain.
Project Author(s)
Dewa Mahardika (18117004), Arinil Haq Salsabila (18117029)